Home » Posts filed under DID YOU KNOW ?
Tampilkan postingan dengan label DID YOU KNOW ?. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DID YOU KNOW ?. Tampilkan semua postingan
Kampus Buka Pintu Sosialisasi SNMPTN
MEA, Indonesia Defisit 30 Ribu Insinyur
JAKARTA - Tahun baru sudah dimulai.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 pun di depan mata. Namun, Indonesia
belum sepenuhnya siap, misalnya dalam bidang teknik.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2015-2018 Hermanto Dardak secara terbuka mengakui bahwa Indonesia sampai sekarang kekurangan tenaga profesional insinyur untuk menghadapi MEA. "Kami akui, Indonesia masih kekurangan (insinyur), baik jumlah maupun 'skill' yang harus dimiliki untuk menghadapi MEA dan pasar global," kata Hermanto dalam Refleksi Akhir Tahun 2015 di Jakarta.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2015-2018 Hermanto Dardak secara terbuka mengakui bahwa Indonesia sampai sekarang kekurangan tenaga profesional insinyur untuk menghadapi MEA. "Kami akui, Indonesia masih kekurangan (insinyur), baik jumlah maupun 'skill' yang harus dimiliki untuk menghadapi MEA dan pasar global," kata Hermanto dalam Refleksi Akhir Tahun 2015 di Jakarta.
Siap Ujian tanpa Stres, Caranya?
Buat kamu yang sekarang duduk di kelas 12, mungkin saat ini sedang
harap-harap cemas. Maklum saja, kamu pastinya tengah bersiap-siap untuk
menghadapi ujian nasional (UN). Apalagi, ujian tersebut menjadi penentu
layak atau tidaknya kamu melepaskan status sebagai siswa SMA. Tidak
berhenti sampai di situ saja, ketika berhasil lulus, kamu nantinya juga
harus berjuang keras agar bisa duduk di bangku universitas. Kamu bakal
dituntut mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Benar-benar repot,
bukan?
Pelajar Asal Solo Jadi Mahasiswa Termuda UGM 2015
Liputan6, Solo - Meski baru berusia 14 tahun seorang pelajar asal Solo, Jawa Tengah berhasil diterima sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mahasiswa seusia siswa SMP ini bernama Aldo Meola Geraldino. Ia tercatat sebagai mahasiswa termuda UGM untuk tahun ini.
Tips Jika Tidak Lulus SBMPTN
SELEKSI Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 sudah usai. Tidak semua peserta akan beruntung karena keterbatasan kuota kursi yang ditetapkan kampus negeri.
Nah, sambil menunggu hasil ujian, kamu bisa menyusun rencana berikutnya. Dengan begitu, kamu sudah tahu apa yang akan dilakukan jika ternyata masih belum beruntung di SBMPTN.
3 Program Unggulan Pendidikan Diluncurkan di Indonesia
Liputan6, Jakarta - Southeast Asian Ministers of Education Organization (Seameo) atau Organisasi Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara, resmi meluncurkan 3 program andalannya. 3 Program tersebut yakni Seameo Smart City, Seameo Star Village, danCoffe Table Book.
Menristek Dikti: Penerimaan Mahasiswa Jalur SNMPTN Dikaji Ulang
Liputan6, Ambon - Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) akan mengkaji ulang proses penerimaan mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), yang dinilai tidak lebih baik dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Joki SBMPTN Tertangkap Tangan
MAKASSAR – Asriani (25), tertangkap basah menjadi joki Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) saat ujian hari pertama berlangsung di ruang 11, SMPN 30, Tamalanrea, Makassar, Selasa, (9/6/2015). Dia ketahuan menggantikan peserta ujian atas nama Musfira M, warga Maros dengan nomor tes 3158218990.
Cara Kampus Menyeleksi Penerima Bidikmisi
JAKARTA - Seleksi penerima beasiswa Bidikmisi dilakukan perguruan tinggi. Setiap kampus pun memiliki metode masing-masing dalam seleksi ini.
Biasanya, seleksi penerima Bidikmisi disesuaikan dengan proses penyeleksian calon mahasiswa melalui berbagai jalur masuk seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Mandiri dan Seleksi Perguruan Tinggi Swasta.
Cara Baru untuk Sukses Ujian Nasional
Liputan6, Jakarta Menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN) sering kali membuat para siswa di kelas 12 merasa tertekan dan khawatir. Berbagai persiapan biasanya dilakukan sejak jauh-jauh hari, agar setiap siswa memiliki bekal yang mantap untuk dapat meraih nilai terbaik yang berbuah kelulusan.
Diduga Ada Pihak SMA Merekayasa Rapor
SURABAYA - Pemerintah diminta mengaji kembali penggunaan Ujian Nasional (UN) sebagai salah satu kriteria penilaian keberhasilan seorang siswa yang menempuh jalur undangan. Diduga banyak pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) yang melakukan rekayasa nilai rapor untuk meloloskan siswanya masuk ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Lulusan Jurusan ini Paling Mudah Dapat Pekerjaan di 2016
Liputan6, Jakarta - Awal tahun 2015, jurusan yang paling diminati peserta ujian masuk universitas negeri adalah Farmasi. Dari 852.093 peserta, 19.192 memilih jurusan tersebut.
Dari penghitungan Koordinator Kelompok Kerja Humas Panitia Nasional SNMPTN di seluruh Indonesia, peminat jurusan Farmasi memilih Universitas Gadjah Mada sebagai target mereka nomor satu, diikuti dengan Universitas Padjajaran, dan Universitas Hasanudin.
Sanksi untuk Terkait Pelaksanaan SBMPTN
JAKARTA – Beberapa waktu lalu kita dikejutkan kecurangan yang dilakukan peserta SBMPTN 2015. Sanksi pun siap diberikan terkait kasus kecurangan tersebut.
"Nah, kalau tidak salah dikaitkan dengan IT. Dia kena ancaman sembilan tahun kalau menggunakan IT," ungkap Rektor Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY), Rochmat Wahab, di Kantor Kemendikbud, belum lama ini.
11 Kampus Indonesia Terbaik
JAKARTA - Apa yang menjadi dasar pertimbanganmu saat memilih perguruan tinggi di Tanah Air? Daftar 11 Kampus Terbaik di Indonesia yang dikeluarkan Kemenristek Dikti ini bisa menjadi acuan.
Unair siap gelar SBMPTN "CBT"
Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga, Surabaya, siap menggelar seleksi mahasiswa melalui jalur tes tulis (SBMPTN) terkomputerisasi atau "Computer Base Test" (CBT).
"Kami sebenarnya sudah siap sejak tahun lalu, karena kami sudah merancang tes tulis dengan CBT pada tahun lalu," kata Rektor Unair Surabaya Moh. Nasih di Surabaya, Senin.
Dia mengaku tidak semua PTN siap dengan "CBT". "Karena itu mungkin bisa dicoba pada sejumlah PTN terlebih dulu," sambung dia.
Menurut dia, SBMPTN CBT perlu persiapan untuk bank soal. "Yang jelas, CBT merupakan solusi bila anggaran untuk SBMPTN dan SNMPTN itu berkurang," ucapnya.
Pemerinth hanya memiliki anggaran Rp100 miliar untuk SBMPTN/SNMPTN, padahal kebutuhan tahun lalu mencapai Rp200 miliar. "Untuk kekurangannya masih menunggu APBN-P," ujar Nasih.
Namun, hal yang lebih penting adalah kesiapan dari pimpinan SMA/SMK/MA untuk menyertakan siswanya dalam SBMPTN/SNMPTN berkualitas sehingga rekayasa nilai tidak terjadi.
Nasih juga menyatakan Unair sedang menjajaki kemungkinan membangun unit usaha di luar bidang akademis untuk menekan biaya operasional.
"Selama ini, kita sudah bisa membuat vaksin atau riset lainnya, tapi pengembangan untuk industri terkendala dengan industri asing yang sudah berkembang di Indonesia, karena itu kita akan mencari usaha bidang lain," imbuhnya.
Sumber berita : http://www.antaranews.com/berita/530993/unair-siap-gelar-sbmptn-cbt
"Kami sebenarnya sudah siap sejak tahun lalu, karena kami sudah merancang tes tulis dengan CBT pada tahun lalu," kata Rektor Unair Surabaya Moh. Nasih di Surabaya, Senin.
Dia mengaku tidak semua PTN siap dengan "CBT". "Karena itu mungkin bisa dicoba pada sejumlah PTN terlebih dulu," sambung dia.
Menurut dia, SBMPTN CBT perlu persiapan untuk bank soal. "Yang jelas, CBT merupakan solusi bila anggaran untuk SBMPTN dan SNMPTN itu berkurang," ucapnya.
Pemerinth hanya memiliki anggaran Rp100 miliar untuk SBMPTN/SNMPTN, padahal kebutuhan tahun lalu mencapai Rp200 miliar. "Untuk kekurangannya masih menunggu APBN-P," ujar Nasih.
Namun, hal yang lebih penting adalah kesiapan dari pimpinan SMA/SMK/MA untuk menyertakan siswanya dalam SBMPTN/SNMPTN berkualitas sehingga rekayasa nilai tidak terjadi.
Nasih juga menyatakan Unair sedang menjajaki kemungkinan membangun unit usaha di luar bidang akademis untuk menekan biaya operasional.
"Selama ini, kita sudah bisa membuat vaksin atau riset lainnya, tapi pengembangan untuk industri terkendala dengan industri asing yang sudah berkembang di Indonesia, karena itu kita akan mencari usaha bidang lain," imbuhnya.
Sumber berita : http://www.antaranews.com/berita/530993/unair-siap-gelar-sbmptn-cbt
Langganan:
Postingan (Atom)