Jelang SNMPTN, Jangan Ulangi Kesalahan Tahun Lalu!

INILAH.COM, Bandung - Proses seleksi ajang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bakal digelar 1 April hingga 31 Mei 2014. Namun pendaftaran sudah berlangsung sejak 6 Januari 2014.

Direktur Pendidikan ITB Dr Ir Mindriany Syafila MS menjelaskan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh guru-guru dan siswa-siswa terkait pelaksanaan agenda ini.

Sistem penerimaan Mahasiswa Baru terbagi dalam tiga tahap. Pertama, melalui SNMPTN dengan menyeleksi siswa melalui prestasi akademik, yaitu melalui nilai rapor, hasil Ujian Nasional (UN), dan prestasi lainnya.

“Untuk SNMPTN, biaya seleksi ditanggung oleh pemerintah. Bagi PTN daya tampung untuk tahap pertama ini adalah sekitar 50%,” jelas Mindriany pada Sosialisasi SNMPTN 2014 kepada SMA/SMK/MA/MAK se-Jawa Barat di Gedung Aula Barat ITB, Jalan Ganecha, Kota Bandung, belum lama ini.

Tahap kedua yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang menyeleksi siswa melalui ujian tulis. Biaya seleksi ditanggung sendiri dengan bantuan subsidi dari pemerintah.

Tahap berikutnya, seleksi mandiri. Setiap tata cara atau sistem penerimaan serta biaya sepenuhnya diserahkan kepada kebijakan PTN. Akan tetapi, data tampung untuk seleksi mandiri yang ditentukan adalah 40%.

“Ketentuan umum yang harus perlu dicatat sekolah agar bisa mengikuti SNMPTN adalah sekolah harus memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Kemudian, sekolah harus memasukkan data prestasi siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS),” terangnya.

Sedangkan syarat pendaftaran bagi siswa adalah siswa mengikuti UN di tahun 2013 atau 2014, memiliki NISN dan terdaftar di PDSS. Rapor semester 1 sampai semester 5 telah diisikan di PDSS.

“Sejauh ini tidak ada perbedaan signifikan antara SNMPTN 2013 dengan yang sekarang. Hanya ada perbedaan istilah. Pada pelaksanaan tahun ini sudah tidak ada lagi SNMPTN undangan,” tegas Mindriany.

Dia mengimbau, para guru dan siswa harus memerhatikan tata cara SNMPTN tahun ini agar tidak terjadi kesalahan seperti tahun lalu. Tata cara tahap pertama adalah pengisian PDSS oleh sekolah. Kemudian, siswa wajib memverifikasi data PDSS yang sudah diisi sekolah.

Agar verifikasi bisa dilakukan oleh siswa, kepala sekolah akan diberikan password masing-masing siswa yang terdaftar. Kemudian, password tersebut diberikan kepada siswa agar mereka bisa mengecek kembali rekam jejak nilai mereka di PDSS.

“Jika siswa yang tidak melakukan verifikasi, akan langsung diverifikasi oleh panitia SNMPTN dan tidak bisa diubah jika sudah lewat tanggal 6 Maret 2014. Password tidak boleh diberitahu kepada orang lain. Takutnya, nanti ada yang iseng pilihannya diganti. Pernah ada kejadian tahun lalu,” sesalnya. [hus]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar