Keyakinan Membawa Berkah : Mimpi Seorang Siswa Masuk PTN

Keyakinan Membawa Berkah : Mimpi Seorang Siswa Masuk PTN - Mohon pikirkan sejenak soal tersebut, pernahkah anda merasa jawaban soal tersebut salah?. Pasti kita berpikir bahwa apabila 1 dibagi setengah pasti jawabannya adalah 2. Sebuah soal plus jawaban tersebut adalah awal dari sebuah kisah nyata yang akan kita bahas kali ini.
               Seseorang siswa dari salah satu SMA di Jakarta lah yang menjawab soal plus jawaban tersebut. Saat itu, ia dipertemukan dengan seorang guru Fisika. Ketika pertama kali bertemu, sang guru langsung menyodorkan soal tersebut dan meminta murid untuk menjawabnya. Lantas, sang murid langsung menjawab dengan hasil seperti itu, hasilnya setengah. Sang guru pun kaget, ia merasa sedih sekali. Bagaimana bisa seorang siswa yang telah duduk di kelas 3 SMA, menjawab soal seperti itu saja salah. Pak guru sampai geleng-geleng kepala.

Sang guru kemudian menanyakan satu hal, karena siswa tersebut sudah kelas 3.
Guru      : Nak, nanti kamu ingin melanjutkan kuliah di jurusan apa?
Siswa     : Saya ingin sekali masuk FTTM ITB Pak.
               Sang guru pun awalnya sangat kaget dan hampir tak percaya. Seorang anak yang tidak bisa mengerjakan soal sepele seperti itu berniat untuk kuliah di ITB…? ibaratnya seperti maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai… dan sejenak sang guru berpikir…
“Ya ALLAH… ubahlah pilihan anak ini…”
               Namun.. entah mengapa pandangan sang guru seolah menjadi berubah drastis ketika mendengar ucapan dari sang murid.
Siswa     : Pak, mungkin memang saya tidak pintar… tapi saya ingin bisa.. saya mau belajar Pak..
Sang guru menghela napas panjang dan kemudian tersenyum… seolah amat yakin dengan semangat anak tersebut..
Guru      : Baiklah, ayo kita usahakan bersama.
                Akhirnya, setiap hari murid tersebut harus menjalani program belajar ekstra di lembaga bimbingan tempat sang guru mengajar. Ia tercatat sebagai siswa yang datang paling awal dan pulang paling akhir, hingga malam hari. Ia bersyukur karena sistem pembelajaran di Lembaga tersebut tidak hanya sistem belajar di kelas saja, tetapi juga ada jam diskusi di luar kelas. Adanya sistem tersebut membuat siswa dapat belajar kapan saja sehingga ia bebas belajar tambahan hingga paham. Ya… tiap hari ia datang dan pulang hingga larut malam. Bisa dibayangkan, setelah belajar di sekolah, ia harus belajar kembali di tempat lain untuk mengulang materi-materi pelajaran. Rasanya pasti lelah sekali, lelah raga dan bisa jadi lelah pikiran juga.
                Hingga pada saat ujian SNMPTN jalur undangan, sistem penerimaan mahasiswa baru menggunakan raport tiba. Ia harus menerima kenyataan bahwa ia tidak diterima, karena memang nilai raportnya kelas 1 dan 2 hancur lebur… bahkan ia pernah masuk peringkat 5 besar paling bawah di kelasnya. Ketika pengumuman itu tiba, ia memang sudah bisa menebak, sudah menyadari akan hal itu. Sehingga ia merasa tak kecewa, melanjutkan program belajar intensif tetap ia jalani untuk tes-tes selanjutnya.
                Hingga pada saat pengumuman tes SBMPTN, sistem penerimaan lewat jalur tes tiba. Semua sontak merasa kaget, termasuk dirinya sendiri. Ia tercatat sebagai salah satu siswa yang diterima di FTTM ITB. Banyak yang merasa heran dan tidak percaya, apalagi teman-temannya, rasanya benar-benar seperti tidak masuk akal. Saat mengetahui hal tersebut, tak terasa linangan air mata sudah membasahi wajah sang guru.
Bila diibaratkan perasaan sang guru saat itu, ilustrasinya seperti ini :
                Saat kita melihat film 3 idiot, di bagian akhir cerita Virus memberikan bulpoint istimewa kepada seorang murid yang begitu hebat dan spesial, yakni Rancho. Nah, sang guru pun merenung sejenak… baru kali ini ia menemukan murid yang begitu luar biasa. Luar biasa karena kesungguhan hatinya, karena usahanya, dan juga kesederhaannya…
                Sebenarnya saya juga turut bersyukur karena dapat mendengar kisah ini langsung dari sang guru tersebut. Semenjak bulan januari 2013, sang guru ditugaskan di Surabaya untuk pembukaan cabang Lembaga baru, tempat saat ini saya menjalani training kerja. Ya… sampai sekarang Pak guru juga masih sering kontak dengan siswa tersebut. Ia seolah menjadi inspirasi bagi pak guru untuk membimbing siswa-siswa dan meyakinkan mereka bahwa di balik niat yang sepenuh hati, di dalamnya pasti ada jalan. Alhamdulillah…
                Mengutip sebuah pernyataan inspiratif yang tertempel di salah satu papan pengumuman di lembaga ini, sebuah penyataan yang penuh makna di dalamnya…
                “Begitu banyak orang yang menganggap kesuksesan adalah keberuntungan. Tetapi belum banyak yang memahami bahwa sesungguhnya keberuntungan adalah kerja keras.”
Sekian kisah ini, mohon maaf bila terdapat ucapan yang kurang berkenan di hati kawan-kawan…
semoga bermanfaat… :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar