IPS jelek..? SALAH BESAR..!

Nama saya Nesa, berumur 17 tahun dan sekarang naik ke kelas 3 SMA. Saya punya sebuah cerita--atau pengalaman yang mudah-mudahan dapat menginspirasi teman-teman semua :)

Waktu saya naik ke kelas 2 SMA, saya terkejut sekali melihat nilai rapor yang saya miliki. Salah satu diantara tiga mata pelajaran pokok untuk menduduki kelas IPA, di bawah standar! Artinya, saya harus menerima kenyataan bahwa saya akan ditempatkan di kelas IPS. Sungguh hari itu merupakan salah satu hari terberat dalam hidup saya.

Saya betul-betul tidak bisa percaya dengan kenyataan yang sedang saya alami pada saat itu. Orangtua saya jelas kecewa, karena mereka menginginkan saya mendiami kelas IPA. Namun mereka tidak mempersoalkan hal tersebut. "Di manapun kita berada, asalkan rajin belajar." begitulah yang dikatakan mereka. Sempat saya merengek pada kedua orangtua agar dipindah sekolahkan, namun mereka menolak secara terang-terangan. "Kau sudah mengalahkan ribuan siswa ketika kau lulus di sekolah itu, jadi untuk apa pindah sekolah? Banyak orang di luar sana yang ingin mendapatkan kursi di sekolahmu namun mereka tak mampu, sedangkan kau mempunyai kursi itu, mengapa kau sia-siakan begitu saja? Terimalah kenyataan yang ada, yang penting kau tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik." Itulah yang mereka katakan kepada saya kala itu.

Satu bulan berlalu. Jujur, selama itu, hampir setiap malam saya menangis di kamar, memaki diri sendiri. Bagaimana tidak? Teman saya yang datang ke sekolah hanya untuk mengabsen di kelas dan jarang mengerjakan tugas, nilai rapornya memasuki kriteria kelas IPA sedangkan saya yang rajin, sampai-sampai les privat hanya untuk tiga mata pelajaran pokok IPA, terdampar ke kelas IPS. Teman-teman bahkan heran mengapa terjadi hal demikian kepada saya. Itulah yang membuat saya sangat sedih, terlebih karena image kelas IPS yang selalu dipandang rendah oleh guru-guru, membuat saya malu berada di kelas itu.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Tak terasa kejadian satu tahun lalu itu telah terlewatkan. Kini saya akan menduduki bangku kelas 3, loncatan terakhir di Sekolah Menengah Atas. Satu hal yang sangat saya syukuri selama menduduki kelas 2, Alhamdulillah nilai-nilai saya meningkat dengan baik. Bahkan ketika penerimaan rapor penaikan kelas ini, saya menduduki peringkat 2 di kelas. Suatu kepuasan tersendiri bagi saya atas kerja keras selama ini. Jujur saja, semenjak kejadian satu tahun yang lalu itu, saya bertekad dalam diri saya sendiri untuk menjadi lebih baik. Saya belajar keras, karena saya ingin membuktikan kepada orang-orang di luar sana yang menganggap remeh diri saya bahwa SAYA BISA BERPRESTASI DI MANAPUN SAYA BERADA. Baru-baru ini ketika peringatan Hari Pendidikan Nasional di sekolah, Alhamdulillah saya bisa menyabet juara 3 dalam lomba cerdas cermat antarkelas. Hal itu semakin membuat saya lebih bersemangat dalam menuntut ilmu.

Mungkin bila saya berada di kelas IPA, saya tidak akan juara dalam lomba cerdas cermat tersebut, nilai-nilai saya akan tetap segitu saja, dan saya tidak akan mendapatkan peringkat di kelas. Itulah hikmahnya. Itulah buahnya kesabaran. Sekarang, saya sedang dalam proses berusaha agar tahun depan bisa lulus Ujian Nasional dengan nilai yang memuaskan, dapat dan lulus jalur undangan serta berhasil memasuki Perguruan Tinggi yang saya inginkan, Amin. Janganlah kita menyesali segala hal yang telah terjadi, karena sesungguhnya selalu ada sesuatu yang indah dibalik semua itu. Ingatlah terus bahwa Tuhan maha mengetahui, Ia telah mempersiapkan segala hal yang terbaik untuk kita. Tetap bersyukur akan karunia yang diberikan oleh-Nya :)

Oh iya, satu hal lagi. Siapapun yang mengatakan bahwa kelas IPS itu "jelek" atau "di dalamnya hanya orang-orang bodoh" adalah SALAH BESAR! Mereka mengatakan hal seperti itu karena mereka tidak pernah merasakan betapa bahagianya menjadi siswa dari kelas IPS. Dan tahukah kalian, mengapa di sekolah-sekolah pada umumnya kelas IPS lebih sedikit daripada kelas IPA? Itu karena "semua pemimpin dan orang-orang sukses di dunia memang jumlahnya sedikit, dan di kelas IPS lah mereka semua terlahir." Jadi teman-teman yang menduduki kelas IPS, kalian harus bangga! Namanya saja IPS--Ikatan Pelajar Sukses :D :)

cerita dari: selvyannesaputri@gmail.com / @puputannesa
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar