Sekolah Dibuat Repot Oleh SNMPTN 2013

Sekolah Dibuat Repot Oleh SNMPTN 2013 - YOGYAKARTA seputar-indonesia.com– SNMPTN jalur tulis tahun ini diganti dengan jalur undangan. Ini memaksa sekolah dan siswa peminat PTN berjibaku dengan prosedural sejak awal. Mereka juga dituntut aktif mengikuti tahapannya. 

Seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN) 2013 menerapkan sistem baru dengan tiga jalur seleksi, yaitu SNMPTN jalur undangan, seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri.Yang paling membuat sekolah dan siswa repot adalah SNMPTN jalur undangan. 


Seleksi yang diikuti 61 PTN ini sudah dimulai sejak 17 Desember 2012 dengan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Meleset sedikit, siswa jangan berharap bisa masuk nominasi calon mahasiswa PTN. Panitia Pusat Pelaksanaan SNMPTN Budi Prasetyo Widyobroto menuturkan, perbedaan mendasar SNMPTN 2013 dibanding tahun-tahun sebelumnya ialah terbuka untuk semua siswa kelas III SMA/SMK/MA negeri/swasta. Tanpa pembatasan pendaftar berdasarkan akreditasi sekolah dan biaya digratiskan.

“Semua siswa berhak mendaftar sejauh mendapat rekomendasi dari sekolah. Jadi, PTN semakin terbuka,” paparnya. Pada dasarnya tahun ini sistemnya hampir sama dengan SNMPTN Jalur Undangan 2012. Perbedaannya terletak pada pihak sekolah yang merekomendasikan anak didiknya wajib mengisi data sekolah dan siswa di pusat PDSS secara online. Dalam proses ini sekolah wajib memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NSPN).

Bagi peserta SNMPTN harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). NISN merupakan layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa secara nasional yang dikelola oleh Pusat Data dan Statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bagian dari program Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Setiap siswa yang terdaftar NISN diberi kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar, dan berlaku sepanjangmasa. Inimembedakan satu siswa dengan lainnya di seluruh sekolah se-Indonesia. 

“Untuk pilihan PTN, tiap siswa peserta bisa memilih paling banyak dua opsi PTN yang diminati. Jika satu PTN maka peserta bebas memilih PTN mana saja.Tapi kalau memilih dua, salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal atau provinsi terdekat,”papar guru besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada ini. Mengenai program studi (prodi), Budi mengatakan siswa dapat memilih paling banyak dua prodi yang diminati di masing-masing PTN. 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan,dengan aturan baru SNMPTN, siswa lulusan ujian nasional program kesetaraan (UNPK) dikhawatirkan tidak berkesempatan melanjutkan pendidikan di PTN karena masih belum jelas aturan tentang siswa lulusan UNPK.

”Sebenarnya peluang masuk PTN bagi siswa yang bukan lulusan ujian nasional (UN) 2013 juga berkurang. Karena mereka hanya bisa mengikuti SBMPTN yang kuotanya hanya 30%, bukan SNMPTN dengan kuota 50%.Tapi lulusan kesetaraan bagaimana? Apakah boleh ikut SBMPTN atau tidak, belum jelas,”kata Aji. Aji meminta sosialisasi tiga jalur masuk PTN digelar lebih intens lagi agar tidak membingungkan masyarakat.Mengenai NISN, masih ada kemungkinan siswa yang tidak memiliki atau terjadi kesalahan pengelolaan data.Meski entrydata dilakukan pihak kabupaten/ kota, petugas pengelola di pusat selalu berganti-ganti. 

”Karena itu, kami menyarankan agar pihak sekolah maupun siswa sendiri mulai aktif meneliti apakah ada siswa yang tidak memiliki NISN.Hal ini penting karena sebagai syarat pelaksanaan UN. Jika ada yang tidak punya NISN segera mendaftarkan diri ke kami melalui dinas pendidikan kabupaten/ kota masing-masing,”katanya mengingatkan. Aji menilai NISN hanya persoalan administrasi yang seharusnya tidak perlu kaku. Kemendikbud seharusnya mampu segera memproses jika ada laporan ketiadaan NISN siswa. 

Sementara itu,Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Mahfudz MA mengaku bahwa pihaknya telah menyelenggarakan sosialisasi mekanisme SNMPTN dan dua jalur lainnya untuk masuk PTN akhir pekan ini. Sosialisasi menggandeng UGM sebagai PTN di DIY tersebut tidak hanya dilakukan kepada siswa, tapi juga mengundang orang tuanya. “Sosialisasi secara tidak resminya sudah kami lakukan begitu mengetahui ada mekanisme baru. Jadi selain bimbingan persiapan UN, persiapan SNMPTN juga kami lakukan,” ujar Mahfudz. 

Sekolah maupun siswa sudah memulai mengisi PDSS. Kendati belum semua siswa yang ingin diajukan sekolah mengisinya, sampai saat ini semua berjalan lancar.Agar tidak terjadi kesalahan PDSS,pihak sekolah membentuk tim khusus. ”Bimbingan pengisian PDSS utamanya dilakukan bagi siswa. Hal ini kami lakukan agar siswa benar dan jujur mengisi form PDSS. Mengenai biaya kuliah ketiga jalur,kami juga belum tahu pasti.Tapi yang jelas,dalam PDSSadapertanyaanmengenai gaji orang tua siswa,”katanya. 

Lain halnya dengan SMA Ronggolawe Semarang. Sekolah ini ternyata masih belum mengakses PDSS. “Sekarang kami belum akses ke PDSS, nanti saja (bulan ini) mungkin baru dilakukan pengisian data rapor anak-anak,”kata Kepala SMA Ronggolawe Semarang Ridwan kemarin. Dia tidak terburu-buru mengisi data ke PDSS.Sebelum mengisi,pihaknya menekankan pemahaman SNMPTN 2013 kepada siswanya terlebih dulu. Sosialisasi sudah dilakukan tapi terbatas hanya kepala sekolah. Untuk siswa masih banyak yang belum mengerti tata cara SNMPTN terbaru.

“Itu supaya anak-anak tidak salah pilih (PTN).Artinya, kesempatan itu harus betul-betul dimanfaatkan jika nanti diterima di PTN.Karena kalau diterima terus enggakberangkat,akibatnya kepercayaan terhadap sekolah bisa menurun,” papar Ridwan. Ridwan mengklaim hampir setiap tahun siswa sekolahnya selalu saja ada yang diterima di PTN tanpa tes tertulis. Atau melalui prestasi akademik maupun keterampilan yang dimiliki siswa. Sementara itu, Kepala Sekolah SMA N 3 Semarang Bambang Nianto Mulyo mengaku dibuat repot oleh mekanisme SNMPTN tahun ini. 

“Paling ribet ngumpulin rapor siswa dari kelas satu, buka-buka lagi arsip raport siswa,”imbuhnya. Dia menambahkan membutuhkan waktu dalam mengumpulkan raport siswa untuk kemudian melakukan pengisian data ke PDSS. Sekolah berharap sebelum penutupan pengisian data sudah selesai semua. Untuk seleksi jalur lain, pihaknya masih akan mempelajari lebih lanjut masing-masing PTN. Sebab untuk jalur lain masing-masing PTN terkadang ada yang berbeda waktu pendaftaran. 

Bambang menambahkan sekolah sudah meminta siswanya yang ingin mendaftar di PTN untuk proaktif mencari informasi pendaftaran. Khususnya, pendaftaran selain SNMPTN. Undip Semarang sendiri akan memberikan kuota SNMPTN 2013 sebanyak 50%. Di Undip, besarnya porsi jalur undangan yang sekarang diberi nama Penjaringan Prestasi Akademik (PPA) ini menunjukkan pengakuan Undip terhadap hasil belajar siswa di SMA. 
Rektor Undip Sudharto P Hadi mengatakan, selain PPA, Undip juga menerima dari SBMPTN sebanyak 30% dan jalur ujian mandiri 20%. “SBMPTN ini merupakan program ujian masuk secara tertulis yang diselenggarakan Undip bersama 61 PTN lainnya,” katanya. ratih keswara/alkomari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar