Harianjogja.com, JOGJA- Sebanyak sembilan
program studi (prodi) di sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terpaksa
ditutup. Pasalnya, tak banyak calon mahasiswa yang berminat mendaftar
ke prodi-prodi tersebut.
Kesembilan prodi yang ditutup mulai tahun ini, meliputi prodi Akuntansi D3 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), prodi Fisika S1 Universitas Sanata Dharma (USD), prodi Peternakan S1 Universitas Gunung Kidul (UGK) dan prodi Komputerisasi Akuntansi D3 Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo).
Selain itu, prodi Akuntansi D3 STIE Mitra Indonesia, prodi Manajemen Pemasaran D1 dan D2 STIE IEU, prodi Teknik Sipil D3 Akdemik Teknik Piri, prodi Telekomunikasi D3 Poltek API serta prodi Ekonomi Pembangunan STIE YKPN. “Sembilan prodi itu sudah dikoordinasi dengan pihak yayasan dan pengelola untuk ditutup,” ungkap Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah V DIY, Suharyono di kantornya, Jumat (24/1/2014).
Penutupan tersebut diajukan secara sukarela oleh pihak yayasan. Hal itu sesuai dengan data di PTS-PTS tersebut di mana tidak lagi memiliki mahasiswa dan dosen. Akibat tidak memiliki mahasiswa, maka PTS-PTS tersebut mengalami kesulitan untuk membayar gaji dosen. Akibat beratnya beban operasional yang ditanggung, maka pihak yayasan dari masing-masing PTS mengajukan diri ke Kopertis untuk menutup prodi-prodi mereka.
Pengajuan penutupan prodi tersebut sudah dilakukan sejak Oktober 2013 lalu hingga Januari tahun ini. “PTS juga jenuh mengelola prodi-prodi tersebut karena minim peminat dari mahasiswa baru,” ujarnya.
Menurut Suharyono, penutupan prodi tersebut dilakukan agar calon mahasiswa tidak dirugikan. “Kami menerima pengajuan itu dan sudah diajukan ke Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud untuk ditutup,” sambung dia.
Sementara Ketua Asosisasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) DIY, Lutfi Hasan mengungkapkan, yayasan perlu meningkatkan kualitas. Langkah tersebut dilakukan untuk membantu PTS.
“Jika yayasan tidak sehat maka tidak bisa meningkatkan kualitas PTS untuk mendapatkan mahasiswa,” tandasnya. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)
Kesembilan prodi yang ditutup mulai tahun ini, meliputi prodi Akuntansi D3 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), prodi Fisika S1 Universitas Sanata Dharma (USD), prodi Peternakan S1 Universitas Gunung Kidul (UGK) dan prodi Komputerisasi Akuntansi D3 Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo).
Selain itu, prodi Akuntansi D3 STIE Mitra Indonesia, prodi Manajemen Pemasaran D1 dan D2 STIE IEU, prodi Teknik Sipil D3 Akdemik Teknik Piri, prodi Telekomunikasi D3 Poltek API serta prodi Ekonomi Pembangunan STIE YKPN. “Sembilan prodi itu sudah dikoordinasi dengan pihak yayasan dan pengelola untuk ditutup,” ungkap Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah V DIY, Suharyono di kantornya, Jumat (24/1/2014).
Penutupan tersebut diajukan secara sukarela oleh pihak yayasan. Hal itu sesuai dengan data di PTS-PTS tersebut di mana tidak lagi memiliki mahasiswa dan dosen. Akibat tidak memiliki mahasiswa, maka PTS-PTS tersebut mengalami kesulitan untuk membayar gaji dosen. Akibat beratnya beban operasional yang ditanggung, maka pihak yayasan dari masing-masing PTS mengajukan diri ke Kopertis untuk menutup prodi-prodi mereka.
Pengajuan penutupan prodi tersebut sudah dilakukan sejak Oktober 2013 lalu hingga Januari tahun ini. “PTS juga jenuh mengelola prodi-prodi tersebut karena minim peminat dari mahasiswa baru,” ujarnya.
Menurut Suharyono, penutupan prodi tersebut dilakukan agar calon mahasiswa tidak dirugikan. “Kami menerima pengajuan itu dan sudah diajukan ke Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud untuk ditutup,” sambung dia.
Sementara Ketua Asosisasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) DIY, Lutfi Hasan mengungkapkan, yayasan perlu meningkatkan kualitas. Langkah tersebut dilakukan untuk membantu PTS.
“Jika yayasan tidak sehat maka tidak bisa meningkatkan kualitas PTS untuk mendapatkan mahasiswa,” tandasnya. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar