JAKARTA, (PRLM).- Pemerintah merencanakan anggaran pendidikan dalam
RAPBN 2013 sebesar Rp 331,8 triliun atau naik 6,7 persen dibandingkan
dengan anggaran pendidikan 2011. Dengan demikian, pemerintah tetap dapat
memenuhi lagi amanat konstitusi agar mengalokasikan anggaran pendidikan
sebesar 20 persen dari APBN.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu ketika
menyampaikan keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 beserta Nota
Keuangannya, di depan Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan,
Jakarta.
Kepala Negara merasa bersyukur karena setiap tahun alokasi anggaran
pendidikan dapat terus ditingkatkan. Jika tahun 2011 anggaran pendidikan
telah mencapai Rp 266,9 triliun dan tahun ini, jumlahnya meningkat
menjadi Rp 310,8 triliun.
Kepala Negara berharap supaya anggaran pendidikan yang semakin besar
itu digunakan dengan sebaik-baiknya guna meningkatkan kualitas
pendidikan dan memperluas jangkauan pemerataan pendidikan. “Untuk
meningkatkan partisipasi pendidikan di semua jenjang pendidikan, alokasi
anggaran pendidikan tetap kita prioritaskan untuk melanjutkan pemberian
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi 45,0 juta siswa setingkat
SD/MI/Salafiyah Ula dan SMP/MTs/Salafiyah Wustha,” kata Yudhoyono.
Dikatakannya, pemerintah juga akan memulai pelaksanaan Pendidikan
Menengah Universal (PMU), antara lain melalui penyediaan BOS pendidikan
menengah bagi 9,6 juta siswa SMA/SMK/MA. Guna mendukung pelaksanaan PMU
tersebut, pemerintah sedang mempersiapkan penyediaan guru serta
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan.
Pelaksanaan PMU diharapkan dapat meningkatkan APK jenjang menengah,
memperkecil disparitas antar daerah, dan memperkuat pelayanan pendidikan
vokasi. Melalui anggaran pendidikan itu, pemerintah juga merencanakan
pembangunan 216 Unit Sekolah Baru (USB), dan lebih dari 4.550 Ruang
Kelas Baru (RKB) SMA/SMK/SMLB.
Dijelaskannya, pemerintah juga melakukan rehabilitasi ruang-ruang
kelas SMA/SMK/MA yang rusak, serta memulai rehabilitasi sekitar 23.000
ruang kelas SMA/SMK yang rusak berat, dan sebanyak 30.350 ruang kelas
SD/SMP yang rusak sedang. “Dengan anggaran pendidikan itu, kita akan
melanjutkan penyediaan Bantuan Siswa Miskin (BSM) bagi sekitar 14,3 juta
siswa/mahasiswa, dan memberikan beasiswa prestasi bagi sekitar 220 ribu
siswa/mahasiswa,” ujarnya. (A-75/A-147)***
Sumber: Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar