27 November 1940 Bruce Lee lahir. Jika masih hidup, pekan
ini Bruce Lee tepat berusia 75 tahun. Yang luar biasa, meski ia
meninggal puluhan tahun lalu, spirit, motivasi, dan kenangannya melekat
kuat pada jutaan penggemarnya di seluruh dunia. Meski bintang-bintang
kung fu baru bermunculan dari generasi ke generasi seperti Chen Lung
(Jackie Chan), Jet Li, dan Donni Yen, nama Bruce Lee sebagai bintang
film laga Hong Kong yang mendunia tak bisa tersisihkan. Ia melekat kuat
sebagai ikon film laga yang mempengaruhi industri film dunia, bahkan
termasuk menyumbang perubahan pada perkembangan film laga Hollywood.
Bruce Lee sangat menghargai kreativitas. Ia mengungkapkan bahwa ide
orisinal adalah harta berharga yang harus dikembangkan oleh setiap
orang. Karena itu, ketika ia mulai terlibat dalam pembuatan film, tak
hanya modal akting, ia juga menawarkan ide-ide orisinal hingga
mempengaruhi perkembangan industri film Hollywood. Sampai-sampai Bruce
Lee merasuki banyak orang. Gaya hidupnya ditiru mulai dari gaya rambut,
pakaian, hingga sepatu. Duplikat-duplikat Bruce Lee pun muncul di
mana-mana meskipun cuma tampilannya saja. Semua ingin menjadi Bruce Lee.
Bruce Lee tak hanya dikenal oleh mereka yang menikmati film-filmnya
pada sekitar tahun 1970-an namun oleh anak-anak zaman sekarang yang
mungkin tak sempat menonton film-filmnya. Nama Bruce Lee selalu berada
di urutan pertama sebagai bintang film kungfu sepanjang masa. Karena itu
Bruce Lee sudah dianggap legenda.
Saya pribadi pada tahun 1970-an dan orang-orang sebaya saya saat itu
sangat menggemari Bruce Lee. Film-filmnya menjadi buruan untuk ditonton,
tidak hanya sekali dua kali, setiap film bisa ditonton berkali-kali.
Sampai sekarang pun saya masih suka mengulang menonton film-filmnya.
Di dalam filmnya terkandung spirit kehidupan yang tidak hanya
bermanfaat untuk ilmu atau seni beladiri tetapi menjadi dasar kehidupan
sehari-hari yang penuh dengan pedoman kebijaksanaan (wisdom) dan
motivasi diri untuk meraih sukses. Saya yang juga belajar dan melatih
kung fu saat itu menaruh respek pada Bruce Lee, bukan hanya karena
karya-karya filmnya yang enak ditonton dan inspiratif tetapi juga pada
apa yang ada di balik karyanya itu. Film hanyalah gambaran terbatas dari
pemikirannya. Jauh di belakangnya, ada segudang ide, semangat hidup,
semangat pantang menyerah, kegigihan belajar untuk memperbaiki diri,
filosofi, yang pantas untuk dipelajari dan diterapkan. Karena itu
mengenang Bruce Lee tak hanya mengenang film-filmnya, tetapi juga
mengingat, memahami, dan menyerap filosofi hidupnya yang kaya. Itulah
Bruce Lee.
Saya banyak terpengaruh oleh Bruce Lee terutama dalam membangun
kekuatan mental dan fisik melalui latihan kungfu. Saya mendalami ilmu
beladiri kungfu kurang lebih 30 tahun dan merasakan manfaatnya sebagai
pegangan kehidupan dan pengendalian diri. “Satu bagian hidupku adalah
kungfu. Seni beladiri ini begitu mempengaruhi pembentukan karakter dan
ide-ideku. Aku berlatih kungfu sebagai kebudayaan badani, bentuk latihan
mental, metode beladiri, dan jalan hidup,” begitu ungkapan Bruce Lee
yang sangat inspiratif.
Bruce Lee boleh meninggal, tapi seperti juga para filsuf lain yang
sudah lama meninggal, ajaran dan filosofinya masih hidup sampai kini.
Filosofi sukses Bruce Lee bisa diterapkan dalam berbagai kehidupan
terutama dalam bidang-bidang kompetitif seperti pengusaha, salesman,
marketer, atlet, dan sebagainya. Saya menemukan ada 8 spirit Bruce Lee
yang pantas dicermati dan diambil sari patinya untuk diterapkan, yakni:
1. Self-Image - Citra Diri
Bruce Lee memiliki citra diri positif. Ketika ditanya wartawan majalah
Blackbelt tahun 1967, “Di mana posisi kehebatan Anda saat ini di
Amerika?” Bruce Lee menjawab, “Jika saya bilang saya momor satu, Anda
mungkin mengatakan saya pembual. Tetapi jika Anda bilang saya nomor dua,
saya tidak bisa menerima.”
Bukan kesombongan yang ingin ia kemukakan dengan pernyataannya itu
tetapi kejujuran dan rasa penuh percaya diri yang alami. Kejujuran yang
menunjukkan aktualisasi diri yang ia raih dari hasil kerja keras,
disiplin, dedikasi, pantang putus asa, dan berkemauan tinggi. Itulah
citra diri positif yang dimiliki Bruce Lee.
2.Think Big – Berpikir Besar
Bruce Lee selalu berpikir besar. Ketika ingin membuka sekolah kungfu ia
merancangnya agar bisa menyebarkan kungfu ke seluruh Amerika bahkan
dalam kurun waktu yang sudah ia tetapkan, 10-15 tahun. Begitupun ketika
ia terjun jadi bintang film, ia menargetkan untuk menjadi super star
Asia yang berpendapatan tertinggi di Amerika. Dengan kekuatan pikiran
yang besar, terbukti 5 filmnya yang terakhir (The Big Boss, Fist of
Fury, The Way of the Dragon, Enter the Dragon, dan Game of Death) bisa
jadi top box office.
3. Self-Actualization – Aktualisasi Diri
Berdasarkan konsep aktualisasi diri Abraham Maslow, seorang psikolog
legendaris dari AS, ada 5 tingkatan kebutuhan hidup manusia yaitu
kebutuhan dasar, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan
prestasi, dan aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah kebutuhan
tertinggi manusia. Aktualisasi diri ditandai dengan sikap spontanitas,
keterbukaan, hubungan dengan orang lain yang relatif dekat dan
demokratis, kreatif, humoris, dan mandiri. Bruce Lee sudah membuktikan
dan mampu mengaktualisasikan diri melalui semangat perjuangan yang
keras.
4. Action – Aksi
Banyak hal yang ia sebutkan mengenai pentingnya “action”. Tak ada
sukses yang terjadi tanpa tindakan. Sekecil apa pun sebuah langkah akan
berarti di kemudian hari. “Knowing is not enough, you must apply,
willing is not enough, you must do,” kata Bruce Lee. Tahu saja tidak
cukup, Anda harus mengaplikasikannya, ingin saja tidak cukup Anda harus
melakukannya.
5. Skill/Jeet Kune Do
Bruce Lee menciptakan ilmu bela diri baru bernama Jeet Kune Do yang ia
ramu dari berbagai ilmu seperti kungfu tradisional, Wing Chun,
taekwondo, tinju, karate, bahkan dance. Dasar dari ilmu beladiri Jeet
Kune Do adalah kepraktisan, spontanitas, efisien, fleksibilitas,
kecepatan dan kekuatan. Dari skill yang dia miliki dan mampu ia
kembangkan akhirnya Bruce Lee bisa meraih keberhasilan yang spektakuler.
6. Brave – Keberanian
Bruce Lee adalah sosok pemberani tulen. Selain melahirkan Jeet Kune Do
yang mendobrak tatanan sakral kungfu tradisional ia juga berani
menawarkan konsep-konsep baru ke Hollywood. Lihat saja, bagaimana ia
memunculkan jagoan Asia (diperankan oleh dirinya) yang digambarkan mampu
mengalahkan jagoan Barat yang sedang populer pada saat itu. Ia tak
takut idenya akan ditolak Amerika atau pasar lain yang terbiasa
menyaksikan jagoan Barat yang menang. Dari lima filmnya yang dibuat di
Hongkong terbukti berhasil menembus Amerika dan dunia.
Dalam keseharian ia adalah pemberani sejati, tidak takut gagal, dan
selalu berinovasi. Cita-citanya tinggi yang menggambarkan keberaniannya.
“Penyakit manusia terbesar adalah berkeinginan terlalu kecil,” katanya.
7. Adaptive – Adaptif
Seperti filosofinya yang terkenal “Be water, friend!”, Bruce Lee
laksana air. Ia bisa masuk ke mana saja dan bisa bergaul dengan siapa
saja. Menjadi seperti air berarti fleksibel, tak berarti lemah. Di
dalamnya tersimpan kelembutan dan kekuatan sekaligus kebijaksanaan.
Itulah sifat air, dan itulah Bruce Lee, adaptif.
8. Consistence – Konsisten
Sejak kecil Bruce Lee konsisten dengan keinginannya mengembangkan dan
menyebarkan kungfu. Dan jika ia kemudian sukses sebagai bintang film
kungfu, itu merupakan hasil langsung dari konsistensinya yang kukuh
terhadap ilmu beladiri kungfu.
Kalau kita renungkan, kedelapan poin yang dimiliki Bruce Lee itu
sebenarnya juga kita miliki. Jika Bruce Lee mampu mengembangkan diri
sedemikian rupa, sejatinya kita juga harus mampu mengembangkan delapan
potensi diri kita sesuai bidang yang kita geluti, karena kita semua
memiliki hak untuk sukses. Seperti yang sering saya kemukakan, tidak
peduli bagaimanapun keadaan kita hari ini, dari keturunan siapa,
berwarna kulit apa, dan apa pun latar belakang pendidikan kita, yang
pasti kita punya hak untuk sukses. Success is our right. Tinggal kita
siap atau tidak untuk membayar harga!
Salam sukses luar biasa!!!
Sumber berita : http://www.andriewongso.com/articles/details/12286/8-Spirit-Luar-Biasa-Bruce-Lee
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar