Solopos.com, BANDUNG — Panitia Pusat
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 meniadakan
penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan. Mindriany Syafila dari
Panitia Pusat SNMPTN 2014 mengemukakan kebijakan baru itu saat digelar Sosialiasi SNMPTN 2014
di Bandung, Rabu (29/1/2014). Acara sosialisasi yang digelar Panitua
Lokal SNMPTN 2014 Bandung itu dihadiri oleh perwakilan SMA dan sederajat
se-Jawa Barat.
Mindriany yang juga Direktur Pendidikan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menyatakan penghapusan jalur undangan ini karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena namanya yang dinilai cukup kontroversial. “Jalur undangan ini dihapuskan karena namanya cukup ambigu, terkesan hanya untuk orang-orang atau sekolah yang diundang saja. Selain itu juga banyak yang merasa dikecewakan, karena sudah dapat undangan ternyata tidak diterima di PTN,” katanya.
Sebagai pengganti jalur undangan, Mindriany mengatakan akan ada jalur seleksi dengan sistem hampir sama dengan yang sebelumnya. “Jalur undangan tersebut diganti dengan jalur yang namanya SNMPTN saja. Penyeleksiannya berdasarkan prestasi akademik siswa, seperti rapor, nilai hasil Ujian Nasional, dan prestasi lainnya,” katanya.
Ia menjelaskan sekolah yang berhak mengirimkan siswanya untuk mengikuti seleksi jalur ini hanya sekolah yang sudah mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Selain itu, sekolah tersebut juga harus mendaftarkan data prestasi siswanya di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), agar bisa diverifikasi oleh pihak panitia.
“Biaya seleksi jalur ini pun sepenuhnya ditanggung pemerintah, pendaftar tidak dipungut biaya sepeserpun,” katanya.
Mindriany yang juga Direktur Pendidikan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menyatakan penghapusan jalur undangan ini karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena namanya yang dinilai cukup kontroversial. “Jalur undangan ini dihapuskan karena namanya cukup ambigu, terkesan hanya untuk orang-orang atau sekolah yang diundang saja. Selain itu juga banyak yang merasa dikecewakan, karena sudah dapat undangan ternyata tidak diterima di PTN,” katanya.
Sebagai pengganti jalur undangan, Mindriany mengatakan akan ada jalur seleksi dengan sistem hampir sama dengan yang sebelumnya. “Jalur undangan tersebut diganti dengan jalur yang namanya SNMPTN saja. Penyeleksiannya berdasarkan prestasi akademik siswa, seperti rapor, nilai hasil Ujian Nasional, dan prestasi lainnya,” katanya.
Ia menjelaskan sekolah yang berhak mengirimkan siswanya untuk mengikuti seleksi jalur ini hanya sekolah yang sudah mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Selain itu, sekolah tersebut juga harus mendaftarkan data prestasi siswanya di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), agar bisa diverifikasi oleh pihak panitia.
“Biaya seleksi jalur ini pun sepenuhnya ditanggung pemerintah, pendaftar tidak dipungut biaya sepeserpun,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar