JAKARTA - Calon mahasiswa yang mendapatkan pilihan
kedua di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
sebaiknya jangan mendaftar di seleksi bersama.
Ketua Panitia SNMPTN 2013 Akhmaloka mengatakan, panitia memang tidak dapat melarang apabila ada siswa yang mendaftar di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Namun hal ini tidak dianjurkan apabila ada siswa yang sudah diterima di pilihan kedua SNMPTN.
Ketua Panitia SNMPTN 2013 Akhmaloka mengatakan, panitia memang tidak dapat melarang apabila ada siswa yang mendaftar di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Namun hal ini tidak dianjurkan apabila ada siswa yang sudah diterima di pilihan kedua SNMPTN.
Akhmaloka menjelaskan, apabila mereka kembali mendaftar di SBMPTN maka statusnya yang diterima di pilihan kedua SNMPTN akan dicabut. Maka jika siswa tersebut nanti tidak juga diterima di SBMPTN siswa tidak dapat menuntut masuk di pilihan keduanya kembali. “Kami anjurkan mereka tidak usah ikut. Kasihan nanti jika tidak diterima di kedua-duanya,” kata Akhmaloka kepada Koran Sindo, Rabu (22/5/2013).
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menjelaskan, permasalahan yang terjadi di SNMPTN tahun sebelumnya ialah banyak siswa sudah kadung menjatuhkan hati di pilihan pertama. Makanya mereka pun masih ingin mengikuti SBMPTN untuk mengejar pilihan pertamanya itu. Namun sangat disayangkan jika mereka menolak pilihan kedua karena mereka sudah diundang masuk PTN yang dilihat dari prestasi dan nilai rapor.
Anjuran ini juga dilancarkan panitia karena peserta SBMPTN sangat banyak. Tidak hanya lulusan tahun ini yang mendaftar namun juga alumni 2011 dan 2012 masih bisa mengikuti SBMPTN. Selain itu, lulusan Paket C (IPA dan IPS) serta Lulusan Paket C Kejuruan juga dapat mengikuti seleksi melalui jalur SBMPTN. “SBMPTN kan penggantinya SNMPTN jalur tulis. Bisa dikatakan ini rajanya seleksi. Persaingan akan semakin ketat,” jelasnya.
Diketahui, jumlah peserta SNMPTN jalur undangan ada 779.000 ribu lulusan SMA/SMK/MA. Mereka akan memperebutkan 130-150 ribu kursi PTN. Dalam memilih program studi (prodi), pendaftar diperkenankan memilih maksimal dua PTN dengan masing-masing PTN maksimal dua prodi. Sementara jumlah pendaftar SBMPTN mencapai 700 ribu dengan daya tampung 90 ribu kursi.
Akhmaloka menjelaskan, pengumuman SNMPTN akan digelar pada 28 Mei sedangkan SBMPTN pada 12 Juli. Alur penerimaannya sendiri dimulai ketika pendaftaran. Semua data pendaftar langsung diserahkan ke masing-masing PTN untuk dipilih.
"PTN kemudian menseleksi siapa saja siswa yang masuk di pilihan pertama. Selanjutnya diadakan rapat kembali antara PTN dan panitia untuk menseleksi siswa dari pilihan kedua. Data ini akan disandingkan kembali dengan hasil Ujian Nasional (UN). Jika mereka tidak lulus UN maka dia langsung di drop dari SNMPTN,” ungkap Akhmaloka. (Neneng Zubaidah/Koran SI/mrg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar