TEMPO.CO, Bandung
- Berpuluh-puluh tahun lamanya, peserta ujian saringan masuk ke
perguruan tinggi negeri hanya bisa menebak hasil pengumuman dari panitia
ujian. Hasilnya pun hanya keterangan diterima di jurusan pilihan.
Mereka yang tidak tercantum namanya berarti tak lolos. Kenapa nilai
ujian seleksi itu selalu dirahasiakan?
Ketua Panitia SNMPTN Akhmaloka beralasan, panitia tidak bisa memajang nilai orang lain kepada umum. ”Itu tidak bagus untuk publik,” katanya Rabu, 27 Juni 2012.
Adapun cara lain yang lebih tertutup, seperti pengiriman hasil ujian ke masing-masing peserta, secara teknis disebutnya cukup sulit dan merepotkan. “Nilai per mata ujian (SNMPTN) itu saja sulit kami akses,” ujarnya.
Namun menurut anggota Komisi Informasi Pusat, Ahmad Alamsyah Saragih, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan punya rencana untuk membuka akses nilai SNMPTN itu. Solusi itu terungkap dalam sidang mediasi di Komisi Informasi Publik antara pemohon nilai SNMPTN dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berjalan sejak Februari 2012 hingga sepekan lalu. ”Ada agenda tim seleksi ujian untuk bikin sistem teknologi dan informasi baru,” kata Alamsyah.
Rencana itu kata dia, berupa pemberian password untuk login bagi setiap peserta. Namun akses langsung itu dibatasi hanya untuk melihat nilai dan passing grade si peserta sendiri. Sejauh ini, ujar Alamsyah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih mencari cara sistem keamanan yang andal agar data pribadi itu tidak disalahgunakan orang lain.
ANWAR SISWADI
Ketua Panitia SNMPTN Akhmaloka beralasan, panitia tidak bisa memajang nilai orang lain kepada umum. ”Itu tidak bagus untuk publik,” katanya Rabu, 27 Juni 2012.
Adapun cara lain yang lebih tertutup, seperti pengiriman hasil ujian ke masing-masing peserta, secara teknis disebutnya cukup sulit dan merepotkan. “Nilai per mata ujian (SNMPTN) itu saja sulit kami akses,” ujarnya.
Namun menurut anggota Komisi Informasi Pusat, Ahmad Alamsyah Saragih, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan punya rencana untuk membuka akses nilai SNMPTN itu. Solusi itu terungkap dalam sidang mediasi di Komisi Informasi Publik antara pemohon nilai SNMPTN dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berjalan sejak Februari 2012 hingga sepekan lalu. ”Ada agenda tim seleksi ujian untuk bikin sistem teknologi dan informasi baru,” kata Alamsyah.
Rencana itu kata dia, berupa pemberian password untuk login bagi setiap peserta. Namun akses langsung itu dibatasi hanya untuk melihat nilai dan passing grade si peserta sendiri. Sejauh ini, ujar Alamsyah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih mencari cara sistem keamanan yang andal agar data pribadi itu tidak disalahgunakan orang lain.
ANWAR SISWADI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar