JAKARTA, KOMPAS.com -
Kebijakan menghapus ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) di 2013 mendorong pemerintah untuk mengubah kuota jalur
undangan. Nantinya, sekolah nonunggulan akan diakomodasi agar
mendapatkan akses tambahan.
Dijelaskannya, peluang sekolah nonunggulan menjadi besar karena SNMPTN hanya memiliki satu pintu. Yakni jalur undangan yang proporsi minimalnya 60 persen dari jumlah mahasiswa baru. Hal ini wajib dan berlaku di seluruh PTN.
"Enam puluh persen melalui jalur undangan, akan membuka kesempatan yang luas bagi sekolah untuk mendaftarkan siswa-siswa berprestasi," jelasnya.
Untuk diketahui, aturan yang berlaku saat ini, sekolah yang belum terakreditasi hanya diberi jatah lima persen dari jumlah siswa untuk dapat ikut jalur undangan. Lalu sekolah dengan akreditasi C hanya 15 persen, akreditasi B sebanyak 30 persen, sedangkan untuk sekolah akreditasi A paling banyak, yakni 50 persen. "Ke depannya akan lebih longgar," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar