Warta Malang – Tahun ajaran 2013 dipastikan tidak ada lagi Ujian tulis Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meniadakan ujian tulis ini. Salah satunya menghindari stres para siswa.
Staf Ahli Media Kemendikbud Sukemi menyatakan kepastian tersebut saat
berbincang dengan Surya, Minggu (22/7). Semangat menghapus ujian tulis
untuk mengurangi beban siswa.
Karena tak ada ujian tulis, Sukemi memastikan bahwa masuk PTN besok hanya didasarkan pada hasil nilai sekolah dan nilai Unas. Keduanya akan dijadikan patokan utama menentukan siswa diterima tidaknya di PTN.
Bagaimana dengan kondisi dan tingkat kejujuran nilai sekolah dan Unas yang kadang diragukan. Sukemi mengabaikan pertimbangan ini. Meski diakui bahwa ada peluang sekolah mengatrol nilai rapor atau mengerjakan Unas dengan cara tak jujur.
“Kami ingin memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa di mana saja. Hasil Unas akan menjadi tiket terusan bersama rapor. Tentu semakin bagus nilai keduanya semkain berpeluang masuk PTN yang diinginkan,” lanjut Sukemi.
Pertimbangan lain juga lebih efisien dan siswa tidak makin dibebani belajar untuk ujian masuk PTN. Keputusan meniadakan ujian tulis SNMPTN itu sudah diputuskan bersama seluruh rektor PTN di seluruh Indonesia.
Sumber : Surya
“Setelah kita evaluasi, tugas belajar siswa kita sangat berat. Ujian semester belajar, Ujian Nasional (Unas) belajar, masak SNMPTN belajar lagi,” terang Sukemi yang menjenguk anaknya sekolah di Sidoarjo.Hasil belajar di jenjang SMA nanti akan menjadi tiket untuk mendaftar di setiap PTN. Semua siswa berkesempatan mendaftar ke setiap PTN yang diimpikannya. Tentu akan dilihat nilai dan kelayakan mereka di PTN tersebut.
Karena tak ada ujian tulis, Sukemi memastikan bahwa masuk PTN besok hanya didasarkan pada hasil nilai sekolah dan nilai Unas. Keduanya akan dijadikan patokan utama menentukan siswa diterima tidaknya di PTN.
Bagaimana dengan kondisi dan tingkat kejujuran nilai sekolah dan Unas yang kadang diragukan. Sukemi mengabaikan pertimbangan ini. Meski diakui bahwa ada peluang sekolah mengatrol nilai rapor atau mengerjakan Unas dengan cara tak jujur.
“Kami ingin memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa di mana saja. Hasil Unas akan menjadi tiket terusan bersama rapor. Tentu semakin bagus nilai keduanya semkain berpeluang masuk PTN yang diinginkan,” lanjut Sukemi.
Pertimbangan lain juga lebih efisien dan siswa tidak makin dibebani belajar untuk ujian masuk PTN. Keputusan meniadakan ujian tulis SNMPTN itu sudah diputuskan bersama seluruh rektor PTN di seluruh Indonesia.
Sumber : Surya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar