Laman

Opini Mengenai Penghapusan SNMPTN Tertulis Tahun 2013

Akhir-akhir ini, publik mendapatkan isu bahwa SNMPTN Tertulis tahun 2013 nanti akan dihapus. baca beritanya di sini)  Pemerintah yang menangani hal semacam ini mengatakan bahwa penghapusan SNMPTN Tertulis bertujuan untuk menghemat anggaran. Jadi, untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui dua jalur, yaitu Ujian Nasional dan SNMPTN Undangan. Selama ini mereka menganggap adanya pemborosan di dalam pelaksanaan ujian secara nasional yang dilakukan dua kali (UN dan SNMPTN). Terus dikatakannya lagi: "KALAU BISA UJIAN SEKALI, KENAPA HARUS DUA KALI?"
Membaca pernyataan terakhir dari pemerintah di atas, hati saya miris. MIRIS SEKALI. Ingin sekali rasanya teriak: "RELA MENURUNI KUALITAS PENDIDIKAN DEMI PENGHEMATAN??????????"

Kenapa saya bilang penghapusan SNMPTN Tertulis bisa menuruni kualitas pendidikan? Saya punya beberapa alasan mengenai ini. Yah, intinya saya menolak penghapusan SNMPTN Tertulis.
Oke, biar saya jelasi alasan-alasan saya kenapa saya nolak SNMPTN Tertulis dihapus.
1. Karena adanya SNMPTN Tertulis, antusias pelajar untuk belajar semakin besar
Berdasarkan pengamatan nyata saya, satu alasan kuat kenapa siswa/i SMA (atau mungkin SMP) rajin belajar adalah
karena ingin masuk PTN Favorit melalui SNMPTN. Mereka (termasuk saya) menjadi takut nggak lolos ke PTN. Mereka takut masuk PTS dengan alasan biaya yang lebih mahal (kecuali untuk orang yang mampu. Mereka malah lebih memilih kuliah di PTS berkualitas atau kuliah di luar negeri).
Nah, karena alasan-alasan di atas, siswa/i menjadi lebih sering belajar untuk persiapan menghadapi SNMPTN tertulis. Karena semakin banyaknya yang belajar, semakin ketatlah persaingan akademis. Dan karena semakin ketat persaingan akademis, maka semakin terlihatlah mutu bagus pendidikan di Indonesia.


Lah, kalau SNMPTN Tertulis dihapus, tentunya antusias untuk belajar semakin berkurang dan mengakibatkan kualitas pendidikan di Indonesia ini menurun. Sebab, yang menjadi penentu kualitas masuk/tidaknya ke PTN hanya dari UN dan SNMPTN Undangan.

2. Karena hanya dengan jalur UN dan SNMPTN Undangan belum menunjukkan kualitas kemampuan calon MABA (Mahasiswa Baru)


Nah, ini juga nggak kalah gawatnya. Kalau UN dijadikan penentu masuk/tidaknya calon MABA ke PTN, kayaknya bakalan gawat. Kenapa gawat? Kita semua sudah tau kalau tingkat kesulitan soal UN dengan soal SNMPTN tertulis jauh beda. Tentu lebih tinggi tingkat kesulitan soal SNMPTN tertulis dibandingkan soal UN. Dari sini sudah menunjukkan bahwa tingkat kesulitan untuk masuk PTN semakin menurun dan secara langsung udah nuruni kualitas pendidikan.

Terus kalau sudah melihat dan mengetahui alasan di atas, maka pemerintah pasti meningkatkan tingkat kesulitan soal UN. Lah, ini lebih gawat lagi, gan!!! Mau buat siswa/i banyak nggak lulus ya? Yang tingkat kesulitannya masih standar aja masih ada yang nggak lulus, gimana lagi mau ditingkatkan kesulitannya? Ih, saya takut.

Ini masih dilihat dari jalur UN saja. Belum lagi melihat keburukan dari jalur Undangan. Penilaian jalur SNMPTN Undangan itu berdasarkan nilai rapot. Kita semua tahu kalau nilai rapot itu penilaiannya sangat subjektif. Belum tentu yang mendapatkan nilai 90 lebih pintar daripada yang mendapatkan nilai 85. Ini fakta. Ada teman saya yang mendapatkan nilai 85 di pelajaran Kimia ternyata lebih unggul di TO SNMPTN dibandingkan dengan temannya yang mendapatkan nilai 90. Gimana ini dijadikan sebagai penentu masuk/tidaknya calon maba ke PTN? Aduh -_-" Dan masih juga ada yang curang terhadap nilai rapot.

Belum lagi ada juga yang mendapatkan nilai UN lebih tinggi tapi tidak lulus di fakultas sama di PTN sama, sedangkan temannya yang nilai UN-nya lebih rendah lulus di fakultas sama di PTN yang sama.

3. Karena ini bisa membuat para alumni SMA semakin susah masuk PTN
Peserta SNMPTN Tertulis dari tahun ke tahun tidak hanya pelajar yang tamat SMA tahun itu, tapi juga para alumni SMA yang belum lolos ke PTN. Lah, kalau SNMPTN Tertulis dihapuskan, para alumni mau masuk PTN dari jalur mana????? Dari UN? Tentu kemungkinannya sangat kecil, karena standar UN tahun sebelumnya pasti beda dengan standar soal UN di tahun dihapuskannya SNMPTN tertulis. Dari jalur undangan? Alasan yang sama dengan jalur UN di atas.

Saya pernah membaca tweet salah satu akun twitter @info_SNMPTN bahwa para alumni bisa menggunakan jalur mandiri.
Yah, jalur mandiri. HAH??? JALUR MANDIRI??? Yang benar ajah...!!!!

Kalau jalur mandiri, gimana dengan nasib calon maba yang kemampuan finansial keluarganya kurang atau masih dikatakan cukup? Ini gawat! Nggak adil! Jalur mandiri itu kan jalur yang biayanya yang sangat sangat mahal.
Kalau pemerintah kritis (semoga saja), tentu mereka membuat jalur mandiri dengan biaya yang murah (bahkan sama dengan jalur SNMPTN)





Jadi, saya berharap SNMPTN Tertulis tidak jadi dihapus setelah melihat alasan-alasan di atas. Saya berharap ada bagian dari pemerintah yang baca opini saya ini ^_^

Saya menolak penghapusan SNMPTN Tertulis bukan berarti saya pasti masuk ke PTN melalui jalur ini (saya juga belum lulus ke PTN). Saya mengkritik jalur Undangan bukan berarti saya nggak mengharapkan lulus dari jalur Undangan. Saya menganggap dengan tetap adanya jalur SNMPTN Tertulis dan jalur SNMPTN Undangan membuat persaingan tetap stabil. Berarti ini menunjukkan semakin meningkatnya harapan untuk masuk PTN. Tapi, kalau hanya mengandalkan jalur Undangan itu susah. Kita mengkhawatirkan adanya kecurangan dan adanya penilaian yang bersifat subjektif. Kalau hanya mengandalkan SNMPTN Tertulis, berarti harapan semakin kecil.

Jadi, intinya saya menolak penghapusan SNMPTN Tertulis tahun 2013 ini dan kapanpun ke depannya. Saya takut kualitas pendidikan di Indonesia menurun (SERIUS). Saya juga takut semangat pelajar (termasuk saya) semakin menurun. Saya takut. Semoga SNMPTN Tertulis tidak dihapuskan. Semoga ada yang bisa memikirkan alasan-alasan di atas.

Jika ada tambahan alasan lain, silahkan kasih tau ya gan. Jika saya ada yang salah, kasih tau juga ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar